Jika dulu orang menumpahkan perasaannya melalui diary atau catatan harian, kini peran tersebut digantikan oleh Facebook. Seperti yang telah dibuktikan oleh sebuah penelitian baru-baru ini, ternyata memposting status di Facebook bisa menghilangkan perasaan sendirian.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (8/1), penelitian yang dilakukan oleh Universitat Berlin terhadap 100 siswa University of Arizona. Selama seminggu, para sukarelawan ini dibagi menjadi dua kelompok dengan diberikan perlakuan yang berbeda.
Sebelum penelitian ini dilakukan, setiap sukarelawan diminta untuk mengisi sebuah formulir yang mengukur sejauh mana tingkat kesehatan mental dan kesejahteraan mereka. Kemudian, dari hasil ini, dibentuklah dua kelompok berbeda.
Kelompok pertama diminta untuk memposting perasaan mereka lebih sering dari yang biasa mereka lakukan selama seminggu. sementara untuk kelompok satunya lagi, diminta untuk tetap menjaga intensitasnya dalam memposting status di Facebook.
Hasilnya, meskipun tidak membuat mereka yang ceria menjadi lebih ceria ataupun yang sedih menjadi lebih sedih lagi, ada satu perubahan yang dialami oleh para sukarelawan. Perubahan itu adalah perasaan mereka yang tidak merasa sendirian lagi setelah mencurahkan isi hatinya di Facebook. Hal ini berlaku baik bagi mereka yang postingnya mendapatkan balasan dan like dari pengguna lain ataupun mereka yang tidak sama sekali.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa dengan memposting secara berkala di Facebook, seseorang dapat menghilangkan kesepian meskipun orang tersebut jarang bersosialisasi.
Pernyataan ini juga dibenarkan oleh beberapa peneliti. Menurut mereka, memposting di Facebook tak ubahnya seperti memakan camilan. "Sama seperti kudapan yang dapat menunda rasa lapar, memposting di Facebook juga dapat mengatasi kebutuhan interaksi sosial yang 'sebenarnya'," tulis para peneliti di Jurnal Social Psychological and Personality Science.
0 komentar:
Posting Komentar